Petikan Hikmah: Birrul Walidain
Perlu diketahui dan sebagai pengingat untuk kita sebagai anak sebelum pintu tertutup bahwa, Hukum birrul walidain itu fardhu ain (wajib) bagi ummat Muslim, bahkan lebih tinggi dari jihad kifai atau jihad fardhu kifayah.
Ketika kita tahu posisi dan memposisikan maka, Tak perlu kita pertanyakan, berapa banyak orang kaya lupa orang tuanya, berapa banyak orang pandai di laknat orang tuanya, berapa banyak orang sukses di murkai orang tuanya dan berapa banyak orang membuat orang tuanya meneteskan air matanya untuk anaknya, semua itu tak perlu dipertanyakan lagi, cukup bertanya pada diri sendiri. Hal baik apa yang sudah aku perbuat untuk kedua orang tuaku?, adakah kehadiranku (keilmuan, kekayaan, kepandaian, kesuksesan) memberi manfaat kepada kedua orang tuaku? Adakah aku menyadari betapa besar pengorbanan orang tua yg tak pernah terbalaskan?
Ketika semua pertanyaan itu dibalikkan kedalam diri sendiri seormag anak. Insyaallah akan selalu menangisi setiap tarikan nafas, stiap langkah, setiap gerak tubuh dan bantin kita bahwa semua ini atas perantara kedua orang tua terutama Ibu dri Allah SWT terhadap Kita. Sehingga menimbulkan akhlak mulai terhadap kedua orang tua kemudian mengalir kepada lingkup sosial dan manfaat barokah ilmu dan amalnya, dunia dan akheratnya.
Sebagaimana Allah firmankan dalam surat al-Israa’,
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” [Al-Israa’ : 23-24]
Mari renungkan sejenak.
Oleh: A. Faiz Yunus, S.Sy., M.Si
Asistensi Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat
Comments
Post a Comment